Happy Pregnancy! - Melewati Masa Kehamilan bersama Lembaga Sosial di Montreal Diet Dispensary


Terpisah jarak sejauh 15.263 KM dengan perbedaan waktu 11 jam antara Belitung dan Montreal membuat saya kadang merindu luar biasa dibanding saat saya merantau ke pulau Jawa. Ingin berbicara namun waktu yang berbeda, jika ingin pulang butuh waktu 2 hari perjalanan dengan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang dihabiskan tidak mungkin lebih dari 2 minggu, tentu dirasa sangat singkat. Akhirnya media sosial menjadi solusi kerinduan itu, ketika saya akan beristirahat dan di sana baru akan memulai aktivitas saat itulah komunikasi antar negara kami mulai.

Itulah sedikit gambaran kehidupan saya bersama keluarga yang nun jauh di sana. Kini dalam keadaan hamil, rasa rindu itu semakin tak terbendung mengharapkan kehadiran mereka. Tidak bisa dihindari pada awal kehamilan kadang mata saya berkaca (cengeng) setiap memberikan kabar keadaan si kecil yang terus berkembang. Dalam keadaan seperti ini tentu saya membutuhkan banyak support agar tidak berlarut dalam kesedihan. Salah satu support yang saya dapatkan datang dari seorang perempuan bernama Baneen berasal dari Pakistan. Dia bercerita mengenai kehamilan pertamanya saat jauh dari orang tua, tidak bisa beraktivitas selama 3 bulan dan mengalami depresi. Beberapa kali saya tertegun membayangkan masa sulitnya saat itu.


Ya, tentu setiap kesulitan yang diberikan tidak akan diluar kemampuan dari para hambanya, nyatanya dia sudah melewatinya dengan begitu HEBAT. Berbagai tips dia bagikan dan salah satunya dia menyarankan saya untuk bergabung dalam sebuah lembaga yang menaungi ibu hamil di Montreal bernama  Dispensaire Diététique de Montreal atau dalam bahasa inggris Montreal Diet Dispensary. Akhirnya, saya mencari informasi mengenai Montreal Diet Dispensary melalui situs website mereka yang menampilkan berbagai ulasan mengenai kehamilan, bayi, kesehatan serta visi dan misi mereka dimana mereka menawarkan dukungan nutrisi dan sosial untuk wanita hamil dalam melahirkan dan membesarkan bayi.



Saya baru bergabung setelah masa kehamilan menginjak 6 bulan karena pada awal kehamilan saya disibukkan dengan pekerjaan. Pertama kali ke sana saya mengikuti kelas bulanan yang disediakan oleh pihak Dispensary seperti kelas panduan untuk persiapan sebelum hamil, selama hamil dan sesudah melahirkan, merajut dan kelas memasak. Aktivitas ini terus dilakukan setiap bulan dengan jam dan jadwal yang berbeda sehingga setiap bulan saya akan mendapatkan jadwal terbaru untuk mengikuti kelas. Para ibu hamil dibebaskan untuk memilih kelas sesuai minat sehingga tidak diwajibkan untuk hadir ke dalam semua kelas. Salah satu kelas yang pernah saya ikuti adalah merajut yang dilakukan setiap senin, kelas panduan menyusui, kelas persiapan selama di rumah sakit dan kelas merawat bayi yang baru lahir.
Saya bertemu ibu hamil lainnya dari berbagai negara selama mengikuti kelas, salah satunya China, Bangladesh, Moroko, Jepang sampai Afrika. Untuk kondisi kelas tentunya selalu ramai dengan ibu hamil terutama yang sedang hamil untuk pertama kalinya. Kelas juga berjalan dengan seru, bahkan dilakukan dengan banyak praktek misalnya dalam kelas menyusui berbagai atribut disediakan untuk mempermudah para ibu hamil mengerti seperti boneka bayi, aneka botol susu, pamflet, video, foto dan ruangan yang luas membuat kelas jauh dari kata bosan. Kelas juga bisa diikuti bersama pasangan! Sekitar 1 jam kelas berlangsung akan ada waktu istirahat dimana para ibu hamil akan disuguhi susu, snack dan buah jadi tidak perlu khawatir kelaparan. Alhamdulilah, selama mengikuti kegiatan dan bertambahnya teman seperjuangan membuat kesedihan yang saya rasakan perlahan terobati.





Oh ya, selain dapat mengikuti kelas secara gratis, setiap ibu hamil didampingi seorang ahli nutrisi yang akan memantau asupan nutrisi ibu dan anak tercukupi selama kehamilan maupun setelah melahirkan. Ahli nutrisi ini akan didapatkan jika kita memenuhi syarat tertentu salah satunya dalam hal finansial. Bagi yang berhak maka akan ada jadwal pertemuan dengan ahli nutrisi setiap 2 minggu sekali dengan banyak bahasan mengenai asupan makanan, kegiatan, kesehatan dan keluhan selama kehamilan berlangsung. Setelah berkonsultasi, ahli nutrisi akan memberikan kupon gratis berupa susu dan telur sesuai dengan hasil konsultasi. Dari hasil konsultasi 2 minggu yang lalu, saya harus menambah berat badan sebanyak 2 kg sebagai tugas saya untuk pertemuan selanjutnya, tentunya ahli nutrisi juga memberikan tips untuk saya dengan cara menambah asupan susu sebanyak 4X sehari dari awalnya 3X sehari! Sehingga kupon yang saya dapatkan menjadi 5 kupon susu dan 2 kupon telur, Alhamdulilah ini sangat membantu karena biasanya saya perlu merogoh kocek sekitar $14.00 CAD/minggu hanya untuk susu.



Montreal Diet Dispensary tidak hanya menyediakan kelas bimbingan bagi ibu hamil, ahli nutrisi dan memberikan kupon gratis saja. Mereka juga memberikan bantuan berupa makanan dan minuman seperti roti, sereal, kacang-kacangan, air isotonik dan lainnya yang bisa dibawa pulang oleh para ibu hamil setelah mengikuti kelas. Ditambah lagi, tersedia pakaian baru maupun second hand untuk bayi dan dewasa yang bisa di ambil secara gratis, seperti kemarin saya diberikan jaket winter khusus ibu hamil dengan kondisi dan kualitas jaket yang cukup bagus. Bagi ibu hamil yang mengikuti kelas dan berangkat menggunakan transportasi umum, Montreal Diet Dispensary juga menyediakan tiket pulang.

Sampai saat ini saya tidak tahu, apakah Indonesia memiliki komunitas maupun lembaga yang memberikan pelayanan bagi ibu hamil seperti ini. Jika ada tentu ini akan sangat membantu karena para ibu hamil mendapatkan pendampingan dalam berbagai hal penting untuk melewati masa sebelum hamil, selama hamil dan sesudah melahirkan. Semua pasangan yang akan memiliki anak berharap ibu yang melahirkan selamat dan bayi terlahir dengan sehat tapi bagaimana caranya, apa yang diperlukan, siapa yang dibutuhkan, kapan dimulai, dimana seharusnya dan mengapa harus, infromasi yang dibutuhkan untuk menjawab semua itu tidak bisa hanya mengandalkan internet. Akan lebih baik melalui seorang pakar ataupun ahli untuk menjawabnya karena setiap ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Maka dari itu, jika komunitas maupun lembaga seperti ini ada di Indonesia mungkin akan sangat membantu.

Itulah cerita pengalaman kehamilan saya yang jauh dari keluarga, semoga membantu memberikan ide, solusi dan semangat bagi para ibu hamil. Happy Pregnancy!


2 komentar

  1. MMM... Baru tahu di luar sana ada kelas pembahasan mengenai kehamilan, semoga saja di indo bisa mencontoh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin, kalau Indonesia bisa mencontoh mungkin impian ibu melahirkan selamat dan bayi terlahir dengan sehat akan meningkat.

      Hapus