Jadikan Game sebagai Mata Pencaharian, Why not ?

Source: https://www.keywordsstudios.com/careers/
Harvestmoon, Pokemon, Furby Island, The sims, Sonic, Super Mario .....
Ga ada kata bosan untuk bermain game! Saya masih ingat saat masa SMP sampai menginjak SMA kelas 2 merupakan saat dimana saya banyak menghabiskan waktu untuk bermain game. Game favorit saya adalah harvest moon! Sayangnya, saya tidak pernah bisa menyelesaikan game tersebut walaupun sudah mengikuti berbagai petunjuk yang tersebar diinternet. Kini setelah bertahun-tahun berlalu, kehidupan saya tidak jauh dari game. Setelah menikahpun saya masih berada dilingkungan gamer bahkan kini menjadi mata pencaharian saya.

Cerita ini bermula setelah saya menikah dan berhenti bekerja untuk mengikuti suami menyelesaikan study-nya di Montreal, Kanada. Dari awal keberangkatan, kami memiliki beberapa rencana dimana salah satunya rencana tinggal agar saya bisa betah yaitu dengan bekerja. Setelah melewati urusan administrasi dan segala persiapan, akhirnya saya mendapatkan work permit alias izin kerja dari pemerintahan kanada. Kebetulan, saat itu terdapat tawaran pekerjaan sebagai Localization Quality Assurance (LQA) di sebuah perusahaan berbasis game yang bernama Keywords Studio, Montreal. Ternyata salah satu teman suami saya sudah berkerja terlebih dahulu di sana, sehingga saya banyak dapat masukan mengenai test, keadaan kantor serta pekerjaan yang akan saya lakukan. Tidak terlalu buruk bahkan sangat nyaman! Setelah melewati pendaftaran, test dan interview, akhirnya saya dinyatakan lolos. Kemudian dilanjutkan dengan masa training selama 3 hari bersama dengan rekan lainnya yaitu Yukiko berasal dari jepang dan Hyelim dari korea. Tugas sebagai LQA yang saya pelajari selama training yaitu memeriksa ejaan, sintaks, tipografi dari tulisan dan konten video game kemudian menuliskan laporan kesalahan, melakukan terjemahan serta memberikan rekomendasi perubahan jika diperlukan sebelum game itu dipublikasikan.

Segera setelah menyelesaikan training, saya langsung mendapatkan proyek. Saya bekerja sama dengan LQA-Indonesia bernama Margaretha yang berasal dari Medan, dia mengajarkan saya banyak hal selama proyek ini berlangsung (Terima kasih , Tata!). Awalnya mungkin banyak yang perlu saya sesuaikan dari bangun jam 6 agar sampai di kantor jam 7 dan langsung bekerja di depan komputer selama 8 jam namun lambat laun akhirnya saya terbiasa. Bagaimana saya bekerja mungkin sama seperti pada umumnya dengan layar komputer dan biasanya saya menggunakan gadget sebagai tambahan. Saya lebih sering mendapatkan klien untuk game pada gadget, sehingga setiap berganti proyek saya akan berganti jenis gadget dari berbagai merek. Terakhir kali saya menggunakan IPhone XS untuk media pengecekannya! Selain gadget, terdapat berbagai media pengecekan yang tersedia tergantung jenis game dan klien seperti VR (Virtual Reality). Jenis pekerjaan yang saya tekuni saat ini masih berupa on call dimana saya akan mendapatkan panggilan saat mendapatkan proyek jadi saya tidak perlu stand by di kantor. Saya akan dihubungi melalui email satu hari sebelum mulai bekerja dan proyek akan berlangsung tergantung klien. Paling lama proyek yang pernah saya dapatkan berlangsung selama 3 minggu untuk jam kerja selama 8 jam sehari dan pernah mendapatkan proyek paling singkat yaitu 1 hari untuk jam kerja selama 4 jam saja. Kini saya sudah bekerja selama 8 bulan dan saya sangat menikmati bekerja di sini.

Nah, mengenai lingkungan dalam perusahaan menurut saya sangat positif dan nyaman, saya bisa bertemu dari berbagai kalangan usia dan asal. Saya pernah mendapatkan rekan kerja yang berasal dari Jerman, Thailand, Greek, Portugis, Malaysia dan banyak lagi, semuanya bekerja sama dengan baik. Fasilitas yang diberikan perusahaan juga menambah kenyaman bagi para pekerja dari cafetaria disertai fasilitas dapur seperti microwave, kulkas, westafel, vending mechine dan mesin kopi. Bagi pekerja yang mengambil shift malam mesin kopi akan digratiskan, selain itu setiap pekerja berhak mendapatkan jatah satu buah dari aneka buah yang disediakan. Bagi yang bingung makan siang, biasanya akan datang pegawai sushi yang menjajakan dagangannya di cafetaria namun biasanya saya membawa makan siang dari rumah. Oh ya, kali ini saya tidak bisa melampirkan foto mengenai suasana kantor karena adanya peraturan tidak bisa menggunakan gadget pribadi selama bekerja di ruangan.

Lanjut, tentang pendapatan ya.
Pekerjaan sebagai game tester ini digaji C$13.75/jam dan dibayarkan setiap 2 minggu. Selain mendapatkan gaji, saya juga akan mendapatkan evaluasi setiap bekerja/40jam. Bahan evaluasi dari pimpinan proyek berupa cara kerja saya selama proyek berlangsung berupa komunikasi, kinerja, pemahaman dan banyak lagi. Selain itu, pimpinan proyekpun berhak di evaluasi oleh pegawai mengenai kinerja mereka dalam memimpin selama proyek berlangsung. Saya pernah membayangkan jika ini diterapkan di Indonesia, mungkin banyak yang perlu dipertaruhkan dari jabatan sampai gaji (LOL).

Begitulah gambaran dan lingkungan pekerjaan yang saya tekuni di Montreal walaupun terdengar menyenangkan menghabiskan waktu dengan bermain game, pada dasarnya ini sebuah pekerjaan sehingga akan ada saatnya saya larut dalam permainan atau terkadang merasa bosan. Pekerjaan ini sangat pas bagi yang tidak ingin terikat sebuah jadwal yang ketat namun bagi yang mencari pekerjaan yang dari awal sudah memberikan jadwal yang jelas serta gaji mengalir setiap bulan, pekerjaan ini tidak direkomendasikan oleh saya karena butuh mencapai tahapan atau level tertentu untuk mendapatkan kedua hal tersebut dan butuh waktu yang lama atau tidaknya tergantung masing-masing individu.

Jika dirasa masih ada banyak pertanyaan yang ingin diketahui mengenai kehidupan di Montreal, Canada atau lainnya, saya akan sangat terbuka untuk bercerita, silahkan tinggalkan komentar.
Thank you!


Tidak ada komentar