Happy Pregnancy! - Mempersiapkan Kelahiran di Montreal, Kanada (III)


Hari ini seperti biasa salju turun dengan lebatnya, sejenak saya terdiam dibalik jendela dan memikirkan beberapa hari lagi mungkin pemandangan ini akan sangat membosankan pasca melahirkan. Dalam kesendirian disertai suasana sendu seperti ini tentu banyak pikiran yang hinggap entah itu positif maupun negatif dan hal terbaik yang bisa saya lakukan untuk tetap berpikir positif adalah menulis!

Saya akan melanjutkan cerita sebelumnya pada Happy Pregnancy! - Mempersiapkan Kelahiran di Montreal, Kanada (II), dimana saya membahas mengenai test gula darah diabetes gestasional namun bagaimana dengan hasilnya ? Inilah jawabannya!

Seperti biasa, setiap 2 minggu kami akan bertemu dengan dr.Siriki dan kali ini pertemuan kami cukup spesial karena saya akan mengetahui hasil test gula darah! Jumat, 5 Oktober 2018 usia kandungan 28 minggu, Alhamdulilah saya dinyatakan bebas diabetes gestasional sehingga saya tidak perlu melakukan diet gula. Nah, setelah dipikirkan kok bisa saya bebas dari diabetes gestasional mungkin salah satu alasannya karena berkurangnya asupan karbo yang saya makan yaitu saya hanya memakan karbo 1/4 dari lauk pauk dan untuk cemilan saya tidak membatasinya. Ini hanya sekedar dari pengamatan dari pola makan saya, mungkin diluar dari itu banyak alasan lainnya yang tidak saya ketahui.

Setelah hasil test gula darah keluar, sesuai rekomendasi dr.Siriki kami menemui dokter yang berada di Rumah Sakit Victoria bernama dr.V.Ponette dengan membawa berkas pemeriksaan dari Rumah Sakit Glen. Jadwal pertemuan kami dengan dr.Ponette jatuh pada hari Rabu, 21 November 2018 usia kehamilan 36 minggu, kami menghabiskan waktu sekitar 45 menit untuk menunggu panggilan dan itupun tidak langsung bertemu dengan dokternya melainkan bertemu dengan perawat terlebih dahulu. Perawat ini memastikan beberapa hal seperti umur kandungan, kesehatan, riwayat hidup dan kelengkapan berkas pemeriksaan kesehatan yang telah saya lalui. Ternyata ada beberapa test darah yang belum saya lakukan sehingga harus melakukan test darah lagi pada hari itu setelah bertemu dengan dr. Ponette.

Selanjutnya, kami dipersilahkan kembali ke ruang tunggu. Tidak butuh waktu selama tadi, kami dipanggil oleh perawat lainnya untuk masuk ke ruangan. Kali ini perawat hanya memeriksa berkas secara singkat dan kemudian memberikan kami secarik kertas berupa 'fetal movement count chart' dimana saya harus menghitung gerakan bayi sebanyak 6 kali atau lebih selama 2 jam setiap hari. Jika tidak ada gerakan selama 2 jam, saya harus segera melakukan panggilan ke nomor yang sudah tertulis pada lembaran tersebut. Perhitungan ini untuk memastikan bahwa kondisi bayi dalam keadaan sehat karena salah satu ciri bayi sehat adalah aktif bergerak, jika sebaliknya maka kemungkinan sang bayi mengalami masalah dan harus segera dilakukan pemeriksaan atau tindakan.

Dirasa penjelasan dan pemeriksaan berkas sudah cukup dilakukan oleh perawat barulah dr.Ponette dipanggil untuk memasuki ruangan pemeriksaan. Diawali dengan perkenalan singkat dan beberapa pertanyaan, pertemuan kami dengan dr. Ponette selesai dengan cepat. Setelah itu, perawat melakukan vaginal swab sesuai arahan dr. Ponette. Sebelumnya saya juga telah melakukan vaginal swab saat pemeriksaan darah prenatal pertama kali dan sesuai keterangan dari kertas 'overview of prenatal care' yang diberikan perawat ternyata test pertama vaginal swab dilakukan untuk mengecek bakteri chlamydia dan gonorrhea, selanjutnya vaginal swab kedua pada usia kandungan 36 minggu ini untuk mengecek bakteri streptococcus. Setelah pemeriksaan selesai, saya melanjutkan ke ruangan berikutnya untuk melakukan test darah melengkapi kekurangan pada berkas.

dr.Siriki, saya dan suami pada pertemuan terakhir pemeriksaan kehamilan usia 37 minggu.
Walaupun kami sudah menemui dr.Ponette, kami masih melakukan pemeriksaan kehamilan dengan dr.Siriki pada tanggal 30 November 2018 usia kandungan 37 minggu. Ini merupakan pemeriksaan kehamilan yang terakhir dan akan dilanjutkan kembali 6 minggu pasca melahirkan. Setelah pemeriksaan saya mendapatkan susu formula secara gratis untuk persiapan melahirkan. Dari beberapa merek yang tersedia saya memilih untuk menggunakan merek similac sebagai pengganti apabila si kecil tidak cocok dengan susu formula dari nestle yang sudah saya miliki.

Susu formula yang diberikan setelah pemeriksaan kehamilan terakhir dengan dr.Siriki.
Sembari menunggu jadwal temu dengan dr.Ponette pada hari Rabu, 5 Desember 2018 usia kandungan 38 minggu, kami mulai melengkapi perlengkapan bayi yang kurang dan Alhamdulilah dalam mempersiapkannya selain kami mendapatkan kiriman dari orang tua, kami juga dibantu sesama orang Indonesia yang berada di Montreal. Selain mempersiapkan perlengkapan bayi, saya juga meningkatkan frekuensi jalan kaki hingga saya mengalami kontraksi! Tepatnya ini terjadi 2 hari sebelum bertemu dengan dr.Ponette, kontraksi ini berlangsung sekitar setiap 10 menit sebanyak 2 kali. Rasa sakit pada kontraksi ini tidak bisa disamakan dengan rasa sakit apapun walaupun banyak orang mengatakan seperti rasa sakit saat haid namun bagi saya sendiri ini cukup berbeda! Saya lebih setuju pendapat sebagian orang tentang rasa sakit saat kontraksi itu ibarat gelombang cinta, rasa sakit yang tidak bisa dingat lagi setelah melaluinya namun akan terus meningkat haha. Nyatanya, saat saya menulis postingan ini saya tidak bisa mengingat secara pasti rasa sakit itu :D.

Saat bertemu dengan dr.Ponette kamipun menceritakan mengenai kontraksi tersebut dan beliau memutuskan untuk melakukan pemeriksaan dalam yaitu vaginal toucher (VT) untuk mengecek kemungkinan terjadinya pembukaan. Betul saja, pembukaan telah terjadi walaupun masih kecil dan ini cukup membuat saya terkejut tapi sepertinya perjalanan masih jauh, nyatanya setelah kontraksi tersebut saya tidak mengalami kontraksi lagi namun yang membuat saya cukup khawatir adalah keluarnya bercak darah setelah pemeriksaan vaginal toucher (VT)! Ini cukup membuat saya khawatir setelah berbulan-bulan tidak melihat darah namun sang suami terus menenangkan bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang buruk dan pendapat suami juga didukung dari beberapa cerita ibu hamil yang mengalami hal yang sama. Sehingga saya memutuskan untuk tetap stay dirumah dan Alhamdulilah setelah 3 hari berlalu semua kembali normal. Mungkin ceritanya akan berbeda jika kontraksi juga berlangsung saat darah tersebut muncul namun nyatanya saya tidak mengalami kontraksi sama sekali.

Saya yakin si kecil akan keluar pada waktunya dan harapan saya, semoga proses yang akan saya lalui berjalan lancar disertai keselamatan kami berdua.
Apakah dr.Ponette akan menangani kelahiran si kecil? Apakah persiapan saya untuk si kecil telah cukup?
Apakah si kecil akan keluar sebelum atau lewat dari HPL?
Bagaimana cuaca saat saya akan melahirkan?
Jawaban saya adalah belum tau haha. Bagaimana dengan proses dan persiapan para ibu yang akan memiliki atau sudah memiliki si kecil, mungkinkah kita memiliki cerita yang sama :D


Tidak ada komentar