Sebuah Perjalanan: Bangkok, Thailand #2


Seperti biasa, hal pertama yang saya lakukan setiap pagi adalah melihat kearah jendela. Sayangnya, jendela kamar yang saya miliki tertutup dengan bangunan lainnya sehingga saya perlu ke balkon yang berada di lantai 6 untuk menikmati pemandangan sembari menghirup udara pagi. Selama menginap di Oldtown Chic tidak ada satupun spot di sana yang saya abadikan tapi pada dasarnya semua foto yang di tampilkan pada airbnb sesuai dengan apa yang saya lihat.

Pemandangan Oldtown Chic dari balkon
Perjalanan menuju Siam Center kami tempuh dengan berjalan kaki sekitar 4,3 KM dari hotel, sehingga kami memulai perjalanan pada pagi hari untuk menghindari panas matahari. Kami mulai dengan melalui daerah fuang nakhon yang merupakan daerah perkantoran, tentu setelah melewati daerah perkantoran akan banyak tempat makan berupa cafe ataupun kaki lima tepat berada di daerah Thanon Tanao.

Pasar tradisional, toko kelontong serta kuil saling berdekatan sehingga cukup ramai dengan berbagai aktivitas warga lokal ataupun para wisatawan. Bisa dikatakan selama perjalanan kondisi jalan cukup macet dengan berbagai kendaraan namun yang paling saya apresiasi adalah tidak ada satupun pengendara motor yang menggunakan jalur pedestrian.


Pedagang kaki lima memang masih ada di sekitaran jalan Ratchadamnoen karena memiliki jalur pedestrian yang cukup luas selain itu juga dekat dengan pasar namun tidak terlalu mengganggu pengguna jalan.

Buah segar merupakan cemilan favorit kami selama perjalanan, selama di Indonesia saya mengkonsumsi buah dengan cara dijus namun selama di sini saya lebih menyukai memakannya secara langsung. Selain terlihat segar, bumbu pendamping yang pas menambah cita rasa pada buah.


Sesampainya di Siam center, kami langsung menuju BAKE cheese tart. Harga satu BAKE cheese tart sekitar 50 Baht, secara keseluruhan saya menyukai rasa gurih dan lembut dari cheese mousse serta crispy dari crust-nya dan keduanya merupakan perpaduan yang pas. Di lokasi yang sama terdapat Madame tussauds namun sayangnya kami tidak masuk ke sana.


www.madametussauds.com
Perjalanan selanjutnya menuju MBK center yang letaknya tidak jauh dari Siam center sekitar 10 menit perjalanan. Selama di MBK beberapa pedagang yang saya temui bisa berbahasa Indonesia, salah satunya mengatakan wisatawan Indonesia sangat suka berbelanja. Seketika itu juga saya tertawa dan membayangkan betapa ramainya suasana saat para ibu melakukan perjalanan ke pusat perbelanjaan.

Perjalanan hari ini di akhiri dengan segelas matcha cheese dari KAMU, ini kali pertama bagi saya mencicipi minuman tersebut dan rasanya sungguh nikmat. Rasa gurih cream cheese berpadu dengan matcha yang manis dan pekat membuat rasa yang cukup berat namun terdapat tata cara meminum matcha cheese yaitu dengan meminum matcha dan cream cheese secara bersamaan pada sudut 45 derjat tanpa perlu diaduk. Hasilnya memang terasa lebih ringan dan pas. Harga minuman KAMU di mulai dari 45 sampai 86 Baht.


Setelah lelah berkeliling kami memutuskan pulang menggunaan tuk-tuk yaitu berupa transporatsi dengan roda 3 yang hampir menyerupai bajaj. Cukup sulit mencari tuk-tuk dengan harga yang pas, semuanya mematok harga sekitar 300an namun kami masih bersikeras untuk melakukan penawaran dan akhirnya turun menjadi 250 Baht. Yey! Sebenarnya, bisa saja kami menggunakan uber namun rasanya kurang puas tidak menggunakan tuk-tuk selama di Thailand.

Selama perjalanan menggunakan tuk-tuk, adrenalin serasa terpacu dari cara sopir yang ugal-ugalan sampai suara tuk-tuk yang berisik membuat perjalanan kami serasa berada di arena balap. Besok adalah hari jum'at saatnya para pria melaksanakan sholat jum'at dan kami berencana untuk melaksanakannya di Chak Phong Mosque daerah chakrabongse. Setelah itu menuju wat pho, wat phra dan wat arun, saya harus menyiapkan energi ekstra karena akan mengunjungi ketiga tempat wisata sekaligus dan semoga cuaca tetap mendukung perjalanan kami sampai selesai.



2 komentar