Sebuah Perjalanan: Chiang Mai, Thailand #3


Seharusnya kami telah menyelesaikan intinerary hari ketiga kemarin namun kami menghabiskan banyak waktu di Baan Tong Luang sehingga hari ini kami masih melanjutkan intinerary menuju wisata berikutnya. Sebelumnya, kami memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu di Khao Soi Islam di daerah Amphoe Mueng.

Khao Soi Islam merupakan tempat makan berlabel halal yang menyediakan aneka makanan dari mie, nasi, sop, ayam sampai daging bahkan setiap hari juma't tersedia sate. Selain itu, Khao Soi Islam bersebelahan dengan Chiang Mai Islam Mosque.





Kami memesan nasi briyani, kiew soi (wonton dengan egg noodle with curry and coconut milk) serta  minuman wajib yaitu milk tea di Khao Soi Islam. Hidangan penutup, kami memesan roti manis  yang berada tepat di depan Khao Soi Islam yang bernama Alee's Rotee. Secara keseluruhan, kami sangat menikmati makanan serta pelayanan di Khao Soi Islam, cepat, nyaman dan bersih. Harga makanan di Khao Soi Islam terbilang standar yaitu dari 20 sampai 80 Baht. Setelah mengisi perut, kami melanjutkan perjalanan menuju Royal Park Rajapruek




Royal pavilion adalah inti kunjungan saya ke Royal Park Rajapruek. Saya memiliki ketertarikan dengan gaya bangunan di Thailand yang menampilkan kemegahan sekaligus kesederhanaan dalam satu bangunan. Royal pavilion memiliki gaya arsitketur lanna kuno yang dirancang untuk menghormati raja - raja.


Selama perjalanan, kami tidak menemukan kendala berarti walaupun cuaca terlihat sedikit mendung. Kami menempuh perjalanan sekitar 1 jam dan satu kata yang terlontar saat memasuki kawasan Royal Park Rajapruek "Amazing!".

Royal Park Rajapruek adalah taman yang memiliki luas 800.000 meter persegi dengan koleksi tanaman dari seluruh dunia. Setiap hari buka dari senin sampai minggu dari jam 08.00 - 18.00 WIB dengan tiket masuk seharga 100 Baht/Orang dengan fasilitas peta perjalanan.

Peta Royal Park Rajapruek
Saat memasuki kawasan wisata, kami memutuskan untuk menggunakan tram atau kereta mini yang disediakan secara gratis untuk mengelilingi tempat wisata yang tersebar di dalam satu kawasan Royal Park Rajapruek. Kereta akan menjemput para wisatawan sesuai jadwal yang tertera pada stasiun pemberhentian dengan waktu tunggu sekitar 15 menit. Selain kereta mini tersedia penyewaan mobil golf dan sepeda bagi para wisatawan.


Pertama kali, kami berhenti di Orchid Pavilion dimana tumbuh berbagai jenis tanaman hias. Beberapa tanaman yang biasanya saya lihat dibuku, kini bisa saya lihat secara langsung dan aslinya terlihat lebih indah. Tanaman di Orchid Pavilion sangat dirawat dengan baik bahkan terdapat ruangan khusus untuk menyesuaikan temperatur beberapa tanaman.


Setelah melihat tanaman nan indah, kami melanjutkan perjalanan menuju taman serangga yang bernama Bug World. Pintu masuk Bug World cukup unik terbuat dari susunanan rantai besi yang dibuat sedemikian rupa agar tidak terdapat celah dan ternyata untuk menghalau para kupu-kupu agar tidak keluar dari kandang.

Kupu-kupu berbagai corak dan warna berterbangan hilir mudik melintasi kami, saya cukup menikmati pemandangan ini. Selain kupu-kupu terdapat beberapa serangga yang berada di dalam kotak kaca salah satunya belalang ranting dan serangga daun. Bug World juga mengawetkan hewan yang sudah mati dan terbilang langka salah satunya saya melihat kupu-kupu sebesar telapak tangan untuk pertama kalinya.


Sebelum menuju Royal Pavilion, kami berencana untuk melihat Royal Project Garden yang merupakan tempat budidaya tanaman dengan berbagai teknik. Melon dan salada merupakan salah satu dari beberapa tanaman yang dibudidaya, keduanya nampak tumbuh subur disini.



Kami memutuskan berjalan kaki dari Royal Project Garden ke Royal Pavilion sembari menikmati pemandangan sekitar yang asri. Lokasi yang tepat dibawah kaki gunung disertai suara gemerincing lonceng yang menghias di atap Royal Pavilion menjadikan perjalanan ini begitu tenang dan menyejukan hati.


Saya sangat menikmati setiap anak tangga di Royal Pavilion ditemani suara lonceng yang semakin nyaring terdengar membuat hati ini semakin tenang. Sesampainya dipuncak saya hanya mampu terdiam, dari sini saya bisa menelusuri setiap tempat wisata yang telah kami lewati dan melihat luasnya Royal Park Rajapruek.





Selanjutnya, kami memutuskan untuk berkeliling menuju International Garden dari 3 benua yaitu Asia, Eropa dan Afrika. Diketahui terdapat 22 taman termasuk taman dari Indonesia yang dibuat dengan arsitektur daerah Bali.





Sebagai akhir perjalanan, kami menelusuri Tropical Dome yang mengangkat tema pruba kala dengan desain air mancur buatan dengan berbagai tanaman langka serta patung dinosaurus. Kemudian, menelusuri Deserts Plants Greenhouse berupa tempat budidaya aneka jenis kaktus, dilanjutkan menuju House of The Country Region berupa rumah adat Thailand dimana cukup familiar bagi saya yang pernah menonton film "Pee Mak".

Waktu yang kami perlukan untuk mengelilingi Royal Park Rajapruek sekitar 2,5 jam dan itupun masih ada beberapa tempat yang kami lewati. Perjalanan ini cukup menguras tenaga dan kami memutuskan makan malam lebih awal. 


Kini kami telah berada di restoran Khaoma Khaofang yang berjarak sekitar 3 KM dari Royal Park Rajapruek. Disambut dengan pemandangan yang serba alami, kami serasa berada dihutan buatan, terdapat air terjun, danau, tanaman bahkan pohon di dalam restoran. Pelayanan yang cepat dan ramah serta suasana yang cukup menenangkan membuat kami betah berlama-lama di sini, sembari menunggu hujan reda. 


Saya memilih restoran Khaoma Khaofang untuk mencicipi Hor Mok yaitu kari ikan dengan seafood yang disajikan dengan batok kelapa. Rasa manis dan gurih menjadi satu kesatuan saat mencicipi Hor Mok, terlebih saat memakan daging kelapa beserta seafood ternyata merupakan perpaduan yang pas. Harga makanan dan minuman di Khaoma Khaofang terbilang standar restoran yaitu 20 sampai 400 Baht. 


Kami pulang dengan perut kenyang diiringi hujan yang cukup lebat. Sesampainya di kawasan kota tua Chiang Mai, hujan telah berhenti dan kami akhiri perjalanan hari ini dengan mengelilingi kota sebelum pulang ke hotel.

***
Chiang Mai kota pertama bagi saya dalam melakukan perjalanan luar negeri, selama 4 hari 3 malam saya merasa begitu dekat dengan kota ini bahkan ingin rasanya menetap disini, semua hal yang saya lalui disini sangat menyenangkan. Suatu saat saya akan berkunjung kembali, Chiang Mai!


4 komentar